Melainkan dua hati yang milih saling melengkapi, meski nggak sempurna. Di dunia yang sok ideal ini, justru di ketidaksempurnaan kita bisa nemuin keindahan lewat pelukan yang tetep hangat meski pernah sakit, lewat canda yang tetap tulus meski kadang ada air mata. Nah, puisi romantis ini bicarain soal Kita Tak Sempurna Tapi Saling – tentang bagaimana mencintai dengan segala plus minus, kelebihan dan kekurangan. Siapa tau ada bait-bait yang bisa jadi cermin perasaan kamu sekarang!
Kita Tak Sempurna Tapi Saling
Kita adalah dua jiwa yang tak sempurna,
Bersatu dalam cerita yang tertulis takdirnya.
Dengan segala retak dan luka yang tersembunyi,
Tapi cinta ini memilih untuk saling menyinari.
Kau datang dengan bayang-bayang masa lalu,
Aku membawa sepi yang pernah merindu.
Tapi di antara pecahan yang berserakan,
Kita menemukan cara untuk saling mengertikan.
Bukan tentang kesempurnaan yang kita kejar,
Melainkan ketulusan dalam setiap sikap dan pekik jar.
Di tengah badai yang kadang menguji,
Kita memilih bertahan, bukan pergi.
Seperti lagu lama yang terus berulang,
Kenangan kita pun begitu, abadi terpaut.
Meski nadanya kadang sumbang dan salah,
Tapi maknanya tetap merasuk kalbu.
Kadang kau marah, kadang aku diam,
Tapi ruang hening itu tak pernah hampa makna.
Karena kita tahu, di balik senyap yang pekat,
Ada cinta yang tak perlu selalu diucap.
Kita tak sempurna, tapi saling mencoba,
Memahami bahasa hati yang tak selalu terucap nyata.
Dalam pelukanmu, aku temukan rumah,
Tempat semua lara akhirnya terpadam.
Aku tak selalu kuat, kau pun pernah lelah,
Tapi kita belajar untuk saling menjadi pegah.
Seperti dua ranting yang tumbuh berdampingan,
Terus menjulang meski diterpa angin.
Kita tak sempurna, tapi saling percaya,
Bahwa setiap salah bukan akhir cerita.
Karena cinta sejati tak meminta sempurna,
Melainkan kesediaan untuk terus belajar bersama.
Di matamu, aku melihat bintang yang redup,
Tapi justru di situlah aku menemukan terang.
Karena cinta kita bukan tentang cahaya yang sempurna,
Tapi tentang bagaimana kita saling menjadi rembulan.
Kita tak sempurna, tapi saling mengisi,
Seperti malam yang memeluk senja yang pergi.
Meski tak selalu sejalan, tak selalu seirama,
Tapi hati ini tetap memilihmu, selamanya.
Kadang kita terluka, kadang kita salah,
Tapi maaf selalu menjadi jembatan yang terentang.
Karena cinta bukan tentang tak pernah jatuh,
Melainkan tentang bangkit lagi, berpegangan tangan.
Kita tak sempurna, tapi saling berjanji,
Tak akan membiarkan dunia memisahkan ini.
Meski jalan ini berbatu dan berliku,
Asal kita bersama, aku takkan ragu.
Kau dan aku, dua insan yang rapuh,
Tapi dalam pelukanmu, aku menemukan mutu.
Bukan emas atau permata yang berkilau,
Melainkan ketulusan yang tak ternilai.
Kita tak sempurna, tapi saling mencintai,
Dengan segala kelebihan dan juga kekurangan.
Karena cinta sejati bukanlah tentang kesempurnaan,
Tapi tentang bagaimana kita tetap bertahan.
Maka biarlah waktu yang menjadi saksi,
Bahwa kita tak sempurna, tapi saling setia.
Di antara ribuan cerita yang mungkin berlalu,
Kisah kita akan tetap abadi, karena cinta ini tulus.
Nah, itu dia puisi tentang kita yang nggak sempurna, tapi saling mencoba, saling mengerti, dan saling bertahan.
Kalau kamu baca sampai sini, mungkin kamu juga punya cerita sendiri tentang cinta yang nggak sempurna tapi berharga. Atau mungkin kamu lagi merasakan hal yang sama? Eh, kok jadi curhat? 😄
Yang pasti, semoga puisi ini bisa jadi pengingat bahwa cinta sejati nggak harus flawless. Justru di balik retak-retaknya, ada cerita yang bikin hubungan makin berarti.
Tetap cinta, tetap nggak sempurna, tapi saling—and that’s more than enough.
Baca puisi lainnya tentang gamon, romansa dan rindu